MAROS, — Pernah diresmikan keberadaannya oleh Presiden RI Joko Widodo pada tahun 2019 silam, kini kondisi Pasar Rakyat Maros yang terletak di kelurahan Pallantikang, Maros Baru, Kabupaten Maros, kini memprihatinkan dan jadi sarang nyamuk, 29 Juli 2024.
Memiliki luas tanah hingga se Hektar dengan 278 unit ruangan, terdiri dari 44 kios, 98 Lods, 56 lapak kering, 40 lapak basah, gedung ruangan pengelola, mushola, toilet, ruang menyusui hingga ruangan merokok. Kini, nampak hewan peliharaan lalu-lalang, lapak dan bangunan rusak dan kelihatan sangat kotor.
”Beginimi kondisinya sekarang, adami ayam peliharaan yang masuk, penuh tanah merah di lantainya, rusak semua bangunannya, banyak juga nyamuk, “ungkap Salah seorang warga berinisial C, pada media ini.
diketahui bahwa pembangunan yang menelan anggaran hingga 7 Milyar Rupiah berasal dari dana hibah Kementrian Perdagangan tersebut dinilai Mubazir dan terkesan menghabiskan anggaran.
”Klo kondisi terbengkalai begini sekarang percuma, karena menghabiskan saja anggaran dan Mubazir pak, lumayan besar anggarannya dulu ini, apalagi waktu peresmian pak, “jelas C lagi.
Bupati Maros. H. A. Chaidir Syam, mengatakan bahwa pasar tersebut tujuan pembangunannya telah beberapa kali direncanakan dan nantinya bakal jadi pengganti pasar Pakkasalo, tapi membutuhkan Fasilitas lain seperti jembatan.
”Jadi tujuan pasar tersebut sdh dilakukan beberapa kali perencanaan dimana pasar tersebut akan menjadi pengganti pasar pakkasalo yg ada di kecamatan Maros Baru tetapi memang ada beberapa dukungan yg harus dituntaskan misalnya jembatan dari kecamatan maros baru ke lokasi dekat pasar tersebut, “jawab Chaidir via Whatssapp pribadinya.
Namun saat ini meniru Bupati Maros, telah ada perencanaan yang diharapkan meneruskan pembangunan dan rencana awal.
“Untuk saat ini ada beberpa perencanaan yg diharap yakni tetap melanjutkan perencanaan awal dengan membangun jembatan yg permanen tetapi saat ini ada beberapa perencanaan misalnya menjadikan pasar ikan tetapi kita harus membuat dermaga di dekat pasar teraebut untuk perahu2 nelayan dan juga pasar yg berada dekat stasiun kereta jika stasiun induk kereta api tersebut sdh maksimal, “lanjutnya.
Dirinya juga berharap agar segera mendapatkan solusi dari permasalahan tersebut, dan kelak Pasar tersebut bisa diaktifkan kembali dan tidak terbengkalai.
”Iyye semoga bisa segera dicarikan solusi untuk lebih mengaktifkan pasar tersebut, “ucapnya.
Sementara itu, Kanit Tipidkor Polres Maros. Ipda. Sukarman mengatakan bahwa permasalahan itu harus di kordinasi kan lagi dengan pihak Pemkab Maros.
”Harus dikoordinasikan kembali sama Pemkab Maros, “tutup Sukarman.