SULSEL, — Sejumlah driver truck mengaku resah dengan adanya aksi negatif dari segelintir oknum wartawan yang berlagak anggota Kepolisian dengan menghentikan laju kendaraan dan melakukan pemeriksaan SIM/STNK hingga Surat Jalan, dimana nantinya mereka akan melakukan interview dan mengancam akan melaporkan serta memuat di pemberitaan apabila keinginan mereka tidak diindahkan, 19 Desember 2023.
“Na kasih berhentiQ pak, baru na tanyaQ surat-surat, sampe surat jalan na minta. Sudah itu na tanya-tanya meka pak sambil na video, na suruh telfon bos baru mau bicara. Klo bos nda turuti maunya, mauQ na lapor baru na muat berita na bilang, “ungkap S, salah seorang Driver kepada Journalist Independent. Com.
Seusai dengan UU dan Kode Etik Jurnalis, seorang wartawan bekerja dengan koridor, mereka tidak memiliki kewenangan menghentikan dan memeriksa apalagi sampai meminta imbalan. Modus yang terjadi di sekitaran wilayah hukum Polres Wajo, segelintir ulah oknum wartawan tersebut disinyalir memanfaatkan legalitas mereka guna meraup keuntungan pribadi.
“Seorang wartawan bekerja sesuai koridor, UU dan Kode Etik Jurnalis. Mencari, menghimpun dan menulis pemberitaan atau karya jurnalis, bukan dengan memanfaatkan legalitas mereka untuk hal yang negatif dan mencoreng nama baik Jurnalis, “papar Herwin Bahar, Wakil Ketua AMSI.
Salah seorang pelaku usaha mengaku telah mendapat perlakuan dari oknum wartawan tersebut. Dan telah melakukan pengiriman uang agar kendaraan mereka tidak ditahan dan dimuat di pemberitaan.
“Saya sempat bicara dengan mereka, mereka mengaku wartawan. Dia fhoto sama video mobil juga Driver, dia bilang mau dia lapor, bawa kendaraan ke Polres baru dia muat, sudah itu minta sejumlah uang, saya transferkan. Masih ada bukti TFnya disini, “kata IR, salah seorang pelaku usaha dan enggan disebutkan identitasnya.
Dirinya juga meminta kepada Tim Saber Pungli Polda Sulsel untuk turun kelapangan dan membersihkan aktivitas-aktivitas daripada oknum-oknum wartawan yang sudah meresahkan.
“Ada bagusnya klo Saber Pungli berantas ini aktivitasnya oknum tersebut agar tidak meresahkan lagi, karena seolah-olah na kerja tugasnya Polisi, memburu, menahan dan memeriksa kendaraan, “tutup IR.