SULSEL, — Viral dimedia sosial, seorang tukang bakso keliling mengunakan motor unit Honda bernomor polisi DD 41** K*, yang belum diketahui identitasnya. Meluapkan emosinya akibat geram, jalur utama Jalan Urip Sumoharjo ditutup oleh para pendemo, (08/09/2022).
“Nda cocok klo begini, nda cocok sama masyarakat. Kenapa ditutup begini (jalan), lebih baik naik BBM daripada begini, bukan masalah kepentingan pribadi bos, macet, “kata pedagang bakso tersebut sambil berjalan menuju ke motornya.
Selain itu juga, pria tersebut mengatakan bahwa dirinya adalah masyarakat kecil yang mencari nafkah dijalan. Orang tua saya nda ada yang camat, nda ada yang DPR, sama-sama orang kecil. Kau yanh kepentingan pribadi, klo nda ada uang nda mau begini kau (sambil mengumpat ke arah massa pendemo), “lanjut pria tersebut.
Diketahui bahwa aksi massa pendemo tepat didepan kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) telah berlangsung selama 2 hari, sejak pagi hingga larut malam. Aparat yang berjaga, pada malam pertama sempat terlibat bentrok, dan massa sempat memblokir jalan Urip Sumoharjo menggunakan bambu dan kendaraan sehingga para pengguna jalan harus berputar jauh mencari jalur alternatif.
“Jauhki putar pak, jalan Pettarani juga ditutup. Depan UNM, depan Alauddin, semua diblokir, mauki lari kemana. Bagus klo aparat tindak tegas saja, karena samaji pak mereka bilang atas nama masyarakat tapi yang disengsarakan masyarakat ji juga, “kata Hasan, sambil memutar motornya.
Masyarakat berharap agar aksi-aksi terkait lonjakan harga BBM bersubsidi dapat lebih teratur. Mereka mengakuo bahwa kebebasan menyuarakan aspirasi diatur oleh Undang-Undang, akan tetapi dengan melabrak kepentingan umum tentunya juga melanggar Undang-Undang.
“Banyak cara pak klo mau suarakan asipirasi, memang diatur sama UU, tapi klo yang korban sama sengsara masyarakat ji juga, kepentingan umum. Kan samaji melanggar UU, mereka pasti orang-orang bependidikan, tolong kasih kami ruang supaya kita juga bisa beraktivitas, mereka juga bisa demo, “tutup Wawan.