Buntut Mengawal Ambulance Motor Arlan Disita, Insiden Bulukumba Catatan Buruk Sat. PJR Polda Sulsel, Nitizen Minta Kapolri Turun Tangan

MAKASSAR, — Insting dan naluri kemanusiaan yang ditunjukkan Arlan, salah seorang warga kota Makassar adalah anggota Komunitas Biker’s LPT dan tergabung dalam divisi kemanusiaan memang memiliki Tupoksi untuk misi kemanusiaan, akan tetapi niat baiknya kini berbuntut penyitaan motor selama 3 bulan.

“Awalnya itu kak minum kopi ka diujung pettarani, pas dekat Pos Lantas Alauddin ada mobil ambulance terjebak macet. Langsungka bergerak bukakan jalan karena saya liat dari mobil Ambulance tangan keluarga pasien keluar dan teriakan meminta jalan, “kata Arlan, saat ditemui disalah satu Warkop diwilayah Panakukang, (16/01/2022) sekira pukul 11.00 Wita.

Arlan mengawal mobil Ambulance hingga ke perempatan Panakukang dekat Swalayan Ramayana. Setelah memastikan kondisi mobil tersebut aman, tiba-tiba datang dari arah belakang Personil Satlantas langsung mengambil kunci motor dan menuntunnya ke kantor PJR Polda Sulsel.

“Saya kawalki kak sampe dekatnya Ramayana, setelah sampe disana karena sudah lowong jalanan, saya lepas. Pas ka mau mutar, tiba-tiba dari belakang ada Polisi langsung ambil kunci motorku baru na tondaka ke kantor PJR di Pettarani, nda pernah bertanya itu Polisia bilang mana SIM sama STNK, “lanjut Arlan.

Pada saat sampai dikantor PJR, Polisi yang menangkapnya kemudian langsung keluar dengan alasan pengawalan kemudian diambil alih oleh teman sejawatnya. Bahkan dirinya diancam bahwa motornya akan disita selama 3 bulan, setelah memelas tak berujung, Arlan kemudian pulang dengan berjalan kaki karena Handphone miliknya ketinggalan.

“Sampeka dikantornya kak, langsung pergi itu Polisia katanya pengawalan. Adami temannya itu yang bikinkanka surat tilang baru na bilang disita motorku 3 bulan. Sempatjeka bilang kodong klo motorku itu motor cicilan baru ku pake kerja, tapi nda ada pengaruhnya. Tetap kena tilang, jadi pulangka itu kak jalan kaki karena ku lupa HP ku, bayangkan meki kak dari kantor PJR sampe ujung Pettarani jalan kaki ka, “tambah Arlan.

Untuk diketahui pekerjaan Arlan adalah seorang petugas kebersihan disalah satu kantor Kecamatan, pada saat malam dirinya juga berprofesi sebagai driver Ojek Online. Dimana alat transportasi utamanya adalah motor tersebut, dan dirinya pun ikhlas apabila dengan apa yang dikerjakannya untuk kemanusiaan malah berujung dengan penyitaan kendaraannya.

“Kerjaka kak dikantor Camat, petugas kebersihan, kalo malam ma ojek ka juga karena masukka di Maxim kak. Ituji motor yang jadi modalku bekerja, tapi ikhlasjeka klo memang karena saya bantu orang harus disita motorku sama Polisi, siapjeka kak klo sampe di Pengadilan, nda papaji kak nda ada ku pake dulu, motorku itu kak rusak saklar rotatornya jadi klo alasannya itu bisaki chek, “tambahnya lagi.

Sementara itu Kasat. PJR Polda Sulsel AKBP. Maslahuddin yang berkoar melalui beberapa media online lain tentang penerapan, penertiban kendaraan menggunakan strobo, rotator dan sirine hingga tidak pernah menjawab pertanyaan media ini, kemarin sempat mengutarakan bahwa dirinya memberi sejumlah uang kepada Personilnya dan itu perintah Kapolda untuk menertibkan motor pengawal Ambulance dengan berisi Pasien kritis.

“Saya kasih anggotaku itu Rp. 1.000.000,- (Satu Juta Rupiah), ini perintah Kapolda, “jawab Maslahuddin.

Sementara itu Ketua DPD. Lidik Pro. Ismar, mengatakan bahwa kedaulatan tertinggi dinegara ini adalah rakyat, dirinya berharap agar hukum tidak tajam kebawah dan tumpul ke bawah. Didaerah lain warga seperti Arlan malah mendapat apresiasi dari Kepolisian, tapi di Sulsel khususnya kota Makassar malah ditilang dan kendaraannya disita.

“Merujuk kepada kedaulatan tertinggi negara ini adalag rakyat, apa Sulawesi nda masuk dalam daftar wilayah NKRI ? kita tentunya berharap agar mata hukum tidak tajam kebawah dan tumpul ke atas. Didaerah lain orang seperti Arlan mendapat apresiasi dari Kepolisian tapi di Sulsel malah ditilang dan disita motornya, kan lucu, “ucap Ismar.

Dimana dibeberapa media sosial beberapa statement ‘siluman’ muncul untuk pembelaan terhadap Sat. PJR Polda. Petinggi Polri harus bercermin pada insiden di Bulukumba, dimana seorang Polisi hanya melintasi korban tabrak lari, tanpa ada sedikit rasa manusiawi dan Kasat. PJR Polda tidak pernah berkomentar apa-apa.

“Lucunya lagi muncul statement dibeberapa media sosial tentang pembelaan dan diduga itu dari IG milik 2 orang Polwan Polda Sulsel, mari kita bercermin ke insiden beberapa waktu lalu di Bulukumba, mana ada rasa manusiawinya itu anggota PJR Polda Sulsel, na lewatiji saja korban tabrak lari, dan Kasat. PJR Polda tidak pernah berkomentar, “lanjut Ismar.

Ismar juga meminta agar Bidang Propam Polda Mabes Polri dan Bidang Propam Polda Sulsel mengusut anggaran yang digunakan untuk memberikan reward Personil Sat. PJR Polda Sulsel, mari kita hitung berapa banyak uang yang digunakan oleh Kasat PJR Polda Sulsel. AKBP. Maslahuddin setiap anggotanya menahan kendaraan dan dikalikan 1 Juta Rupiah.

“Seharusnya Bid. Propam Polri dan Polda Sulsel mengusut anggaran yang digunakan oleh Kasat. PJR Polda Sulsel. AKBP. Maslahuddin, setiap kali memberikan reward anggotanya. Bayangkan saja klo 1 Juta untuk 1 orang, darimana coba ? Kalo dari uang pribadi, chek sumber kekayaannya, “tutup Ismar.

Beberapa komentar netizen mengatakan bahwa petinggi Polri dan Polda Sulsel diminta turun tangan terkait hal ini. Kenapa klo Motor Gede (Moge) dikawal habis-habisan tapi pada saat Ambulance melintas tak satupun Personil Kepolisian yang terlihat batang hidungnya.

@Jajakepbat57 : “giliran kejadian Bulukumba seribu alasan, sekarang qt tunggu alasannya juga

@syahrul.ra : “mending ini daripada mobil polisi yang lewat saja liat orang kecelakaan.

@aswar_nawir : ” Pak Kapolda tolong kasihan niat baiknya pengemudi motor kok malah ditahan.

@mukrimin_djamil : ” Kepala Kepolisian RI, Divisi Humas Polri, bisa dijelaskan pak kenapa motornya Arlan bisa ditangkap.

Hingga berita ini diturunkan, AKBP. Maslahuddin, hanya membaca chat dari media ini dan memilih berkomentar kesalah satu wartawannya yang selama ini diduga memback-up.

 



error: Jangan Asal Comot Bro!!!