PINRANG, — Satuan Reserse Kriminal Polres Pinrang, dipimpin oleh Wakapolres Pinrang. Kompol. H. Muhabar S. Ag, Kapolsek Watang Sawitto. Kompol. Hajeri dan Kasatreskrim. Iptu. Deki Marizaldi S. Ik, MH, Minggu (27/06/2021) sekira pukul 10.50 Wita. Berhasil membekuk terduga pelaku pembunuh ibu dan anak, yang terjadi di pondok Khayla, jalan Kijang, Kel. Maccorawalie Kec. Watang Sawitto, kurang dari 3 jam.
Sorang perawat sekaligus Ibu Rumah Tangga (IRT) bernama Sri Irmawati Nur, berusia 34 tahun, bersama anaknya yang masih berusia 10 tahun bernama Adri, harus meregang nyawa dan meninggal dunia akibat nafsu bejat seorang pengantar galon berinisal AS.
Sri menderita luka tusukan pada pinggang kanan dan punggung belakang serta luka cakaran pada leher, sementara anaknya Adri menderita luka tusukan pada leher sebelah kanan.
Terduga pelaku AS diketahui adalah warga kampung Cikkuala, Langnga Kecamatan Mattiro Sompe, Pinrang. Dan sehari-harinya bekerja sebagai pengantar galon
“Menurut pengakuan Terduga pelaku AS, dirinya mengantar galon masuk ke kamar kos milik korban, sementara korban berpakaian seksi sehingga pelaku bernafsu dan ingin memperkosa korban dengan cara langsung memegang tangan korban dan mendorong badan korban sehingga terjatuh ditempat tidur. Namun korban melawan sehingga pelaku mengambil pisau dapur yang ada disamping tempat tidur dan menikam korban sebanyak dua kali, dalam keadaan sudah ditikam pelaku ingin melanjutkan perbuatannya yang ingin memperkosa korban namun anak korban keluar dari WC sehingga korban berbalik dan memukul perut anaknya Adri kemudian kembali mengambil pisau yang lain dan menikam Adri sebanyak dua kali. Setelah melakukan aksinya tersebut pelaku mengunci kamar korban dan membuang kunci kamar korban disungai, “kata Iptu. Deki Marizaldi S. Ik, MH.
Sementara itu Ashari, suami korban memberikan keterangan bahwa dirinya meninggalkan rumah sekira pukul 07.00 Wita, untuk berangkat bekerja bangunan di depan hotel Permata Jl. Jend Sudirman, Kel Maccorawalie, Kec Watang Sawitto, Kab Pinrang. Dan istrinya masih dalam keadaan baik-baik setelah pukul 11.55 Wita. Dirinya menghubungi istrinya via telpon namun HP nya tidak diangkat sehingga dirinya langsung pulang kerumah kos. Dan setelah tiba dirumahnya, Ashari masih sempat menelpon namun HP nya belum diangkat dan suaranya kedengaran bunyi dari dalam kamar dan dirinya mencoba membuka pintu kamar namun pintu kamar dalam keadaan terkunci sehingga Ashari berinisiatif mengambil kunci cadangan ke ibu kos dan membuka pintu kamar.
Ashari terkejut melihat istri dan anaknya sudah bersimbah darah dan dirinya mencoba memeriksa nadinya dan melihat ada bekas luka cakar dilehernya, kemudian dia keluar didepan rumah berteriak minta tolong kemudian warga setempat berdatangan dan berusaha mau menolong korban dan mencari pelakunya.
“Tadi pagi saya berangkat kerja, sekitar jam 07.00 Wita, istri saya masih dalam keadaan sehat, sekitaran jam 11.55, saya menghubungi HP istri saya tapi tidak ada jawaban, saya bergegas pulang kerumah. Sampai dirumah, saya masih menelfon HP istri saya, masih berdering dari dalam kamar, tapi kamar dalam keadaan terkunci. Saya ke ibu kos untuk mengambil kunci cadangan, pas saya buka pintu, anak sama istri sudah tergeletak dan penuh darah, “ungkap Ashari.
Salah seorang tetangga kamar korban bernama Damayanti atau lebih akrab disapa Maya, menjelaskan bahwa sekitar pukul 11.15 Wita dirinya mendengar ada pertengkaran dari dalam kamar Sri, kemudian dia keluar dari kamar dan melihat ada seorang laki-laki keluar dari kamar korban. Maya berinisiatif untuk membuka pintu kamar Sri, namun pintu kamar tersebut dalam keadaan terkunci sehingga sehingga dirinya kembali masuk dalam kamar dan Maya tidak mengetahui sama sekali kalau Sri sudah meninggal dunia. Maya mengetahui kalau Sri Irmawati Nur meninggal setelah suaminya datang melihat istrinya dan berteriak teriak minta tolong.
“Sekitar jam 11.55 Wita, saya dengar ada ribut-ribut dari arah kamar korban, selang beberapa lama ada laki-laki keluar. Pas kita mau buka pintu kamar korban, itu terkunci dari dalam, jadi saya kembali ke kamar. Saya tidak tau sama sekali klo korban sudah meninggal dunia, nanti suaminya datang berteriak minta tolong, baru kita tau klo sudah meninggal, “tambah Maya.
Hasil interogasi dimana AS mengakui perbuatannya yang telah melakukan pembunuhan tersebut terhadap kedua korbanya dengan menggunakan pisau dapur dengan cara menikam korban.
“Hasil interogasi, AS mengakui perbuatannya, untuk itu Pelaku bersama barang bukti akan dibawa ke Mapolres Pinrang untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut, “tutup Iptu. Deki Marizaldi S. Ik, MH.