JENEPONTO, — Maraknya dugaan Pungutan Liar ‘Pungli’ dijajaran Satuan Lalulintas Polres Jeneponto, dan tidak adanya perubahan signifikan yang terlihat dikabupaten ‘Bumi Turatea’ Kepala Satuan Lalulintas Polres Jeneponto ‘Dianggap’ Gagal dalam melaksanakan tugasnya.
Masyarakat yang sering melintas diporos jalan kabupaten tersebut tanpa menggunakan Helm Standar SNI, tanpa kelengkapan kendaraan baik Spion ataupun lampu, serta surat-surat kendaraan baik itu Surat Ijin Mengemudi (SIM) dan Surat Tanda Naik Kendaraan (STNK). Keluhan masyarakat akan dugaan Pungli Satlantas dijalan, dan dugaan Pungli pada proses penerbitan Surat Ijin Mengemudi (SIM).
“Masyarakat disini mengeluh karena diarahkan untuk ‘Atur Damai’ setiap melakukan pelanggaran, dengan ancaman akan ditilang, “kata Sumber yang enggan disebutkan namanya.
Selain itu proses penerbitan SIM tanpa tes teori/praktek dengan membayar lebih daripada aturan yang telah ditetapkan atau Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Dapat dijadikan tolak ukur bagaimana kepemimpinan Kasatlantas Polres Jeneponto selama ini.
“Iye kak, saya bayar Rp. 250.000,- (Dua Ratus Lima Puluh Ribu) klo nda salah, nda pake tes ji kak, “jawab wanita berhijab asal Kelara.
Sementara itu Kasatlantas Polres Jeneponto yang menjawab via Whatssapp pribadinya, mengakui bahwa di Jeneponto masyarakat memang kurang memahami dan menaati aturan dalam berlalulintas.
“Untuk di Jeneponto pelanggaran sangat banyak yang dilakukan oleh masyarakat. Yang pada umumnya penggendara sepeda motor tidak menggunakan helm, knalpot racing. Tannpa kaca spion dll bentuk pelanggaran, kami berupaya menekan pelanggaran dan kecelakaan dengan cara melalukan giat Ops. Hunting dan sosialisasi berhubungan ada oknum yang melakukan pelanggaran dilapangan kami akan tindak, “kata AKP Ilham, via Whatssappnya (10/12/2019).
Masyarakat berharap agar Kapolda Sulsel Irjen Pol Mas Guntur Laupe untuk segera mengambil tindakan dan melakukan penyegaran ditubuh Satlantas Polres Jeneponto.
