TORAJA, — Akhirnya terungkap, teka teki pemilik suara percapakan yang menuding adanya pemberian sejumlah upeti kepada Kapolres Tana Toraja dan Kasat Reskrim akhirnya terbongkar sudah.
Adalah Oktavianus Haris Patandung, vice presiden PT. Axelle Jaya Toraja, pemillik suara yang ada dalam rekaman percakapan dengan seseorang yang diketahui bernama Julianto, mengungkapkan fakta dibalik adanya rekaman percakapan yang tersebar dimedia sosial melalui keterangan persnya yang dilaksanakan di Mapolres Tana Toraja. Kamis (20/02/2020).
Perlu untuk di ketahui, didalam rekaman percakapan itu, Oktavianus terlibat pembicaraan dengan seseorang yang bernama Julianto, didalam rekaman itu Oktavianus menyebutkan kepada julianto bahwa dirinya telah memberikan upeti kepada Kapolres dan Kasat.
Oktavianus Haris Patandung dalam keterangannya di hadapan awak media mengakui bahwa pemilik suara yang ada dalam rekaman itu adalah dirinya, dan Oktavianus juga mengakui jika dia menyebut ada upeti yang di berikan kepada Kasat dan Kapolres.
Saat di konfirmasi kebenaran fakta dari ucapannya yang ada di dalam rekaman itu, Oktavianus Haris Patandung mengatakan dengan jelas jika omongannya itu benar menyebutkan dia beri upeti ke Kasat dan Kapolres.
“Perkataan yang ada dalam rekaman itu saya akui adalah kata kata saya, di rekaman itu saya menuding Kasat dan Kapolres telah terima upeti dari Axelle, “Oktavianus mengakui suara yang ada didalam rekaman itu.
Di konfirmasi terkait apakah Oktavianus pernah memberikan upeti sebagaimana yang dia katakan dalam rekaman itu, Oktavianus menjawab.
“Apa yang saya tudingkan ke Kapolres dan Kasat itu sama sekali tidak benar, saya tidak pernah memberikan upeti kepada Kapolres dan Kasat, apa yang saya katakan kepada julianto dalam rekaman itu adalah kebohongan saya, saya membohongi lawan bicara saya, “akunya.
Saat di tanya lagi alasan dia membohongi lawan bicaranya (Julianto) dengan mencatut nama Kapolres dan Kasat, menurut Oktavianus itu dilakukannya agar lawan bicaranya tenang, dan tidak lagi mempertanyakan kemelut yang ada di Axelle saat ini.
Sebelum melanjutkan keteranganya lebih lanjut, Oktavianus kembali mengulang pernyataannya bahwa dirinya maupun axelle tidak pernah memberikan upeti kepada Kasat dan Kapolres.
” Saya ulangi lagi, saya tidak pernah memberikan upeti kepada Kasat dan Kapolres, perkataan saya di rekaman percakapan itu adalah kebohongan saya kepada lawan bicara saya ( Julianto), saya nyatakan dengan jelas, saya tidak pernah memberikan upeti kepada Kapolres dan Kasat, “jelasnya.
Terkait dengan adanya 2 – 3 polisi yang setiap hari mendatanginya sebagaimana yang Oktavianus sebutkan dalam rekaman percakapan itu, Oktavianus jawab, ” saya dalam keadaan tertekan saat itu , sehingga saya mencari cari alasan agar lawan bicara saya dapat menerima alasan saya, saya membohongi lawan bicara saya dengan mengatakan ada 2-3 polisi yang datang setiap hari memerasnya, padahal pada faktanya sama sekali tidak ada satu pun polisi yang mendatangi dan memeras saya, “kata Oktavianus.
Saat ditanya sekali lagi apa alasannya sehingga Oktavianus mencatut telah memberikan upeti kepada Kasat dan Kapolres, Oktavianus menjawab, ” apa yang saya katakan kepada lawan bicara saya ( Julianto ) adalah semata mata kebohongan saya untuk menenangkan Julianto yang saat itu menanyakan situasi axelle, saya karang sendiri cerita soal upeti ke Kapolres dan Kasat, saya berikan julianto keterangan palsu agar dia tenang, “katanya lagi.
Dia akui juga, ada penyesalan terhadap merebaknya perkataanya di rekaman percakapan itu yang sampai sampai menghebohkan jagat dunia maya.
” Saya sama sekali tidak ada niat untuk menjelekkan nama Kapolres dan Kasat, saya pun tidak tahu kalau percakapan saya dengan Julianto itu direkam oleh lawan bicara saya, bahkan saya tidak menyangka rekaman itu di posting di media sosial bahkan sampai viral seperti ini, “ucapnya lagi dengan sesal.
Dirinya mengakui tidak menyangka bahwa pembicaraannya tersebut viral di media sosial tanpa sepengetahuannya.
“Saya kira saat itu saya hanya lakukan pembicaraan normal, saya baru menyadarinya ketika rekaman percakapan itu tersebar di medsos, “lanjutnya.
Akhirnya, Oktavianus Haris Patandung mengungkapkan penyesalannya dan memohon maaf kepada Kasat Reskrim dan Kapolres Tana Toraja melalui pernyataannya kepada awak media yang ada dihadapannya.
“Saya menyesali atas perkataan saya, saya mohon maaf kepada Kasat Reskrim dan Kapolres Tana Toraja atas perkataan saya yang menyebutkan ada upeti yang saya berikan kepada beliau, saya juga mohon maaf atas perkataan saya mengatakan ada 2-3 polisi yang setiap hari mendatangi saya, memeras saya, sekali lagi saya mohon maaf, “ucap Oktavianus mengakhiri keterangannya kepada awak media.