Hai pembaca setia! Temukan solusi media online Anda di 
Sulsel, — Keberadaan bus Pengangkutan Orang (PO) dewasa ini kian menjamur, bahkan para pengusaha tersebut dinilai tidak mengindahkan aturan yang berlaku termasuk AMDAL LALIN, dikarenakan Perwakilan mereka berada jauh diluar Terminal Induk, 25 Agustus 2025.
”Baik, terima kasih infonya, kami akan tindak lanjuti, “kata KBP. Karsiman S. Ik, kepada Journalist Independent. Com.
Keberadaan Perwakilan Bus PO yang berada jauh diluar terminal induk, dan bahkan terkadang menyebabkan kemacetan karena Bus PO tersebut saat menaikkan penumpang bahkan ada yang berada dijalan Poros.
”Seperti contoh dijalan Perintis Kemerdekaan, disana ada beberapa Perwakilan Bus PO, ada sekira 5 Perwakilan. Saat menaikkan penumpang pada jam-jam tertentu, Bus tersebut memarkir kendaraan mereka menggunakan badan jalan, sementara volume kendaraan pada saat itu tengah meningkat, “terang Mansyur Aziz, Ketua JOIN Sulsel saat dimintai tanggapannya.
Ditlantas Polda Sulsel dalam hal ini selaku pengawas, diharapkan melakukan pengechekan terhadap izin Analysis Dampak Lingkungan Dan Lalulintas (AMDAL LALIN) setiap Perwakilan Bus PO tersebut.
”AMDAL LALIN mereka harus kita lihat, Ditlantas Polda Sulsel selaku pengawas mempunyai kewajiban untuk melakukan pengechekan dan juga penertiban “lanjut Ancu, sapaan akrabnya.
Selain itu juga, Pemerintah Provinsi Sulsel diminta untuk ketat dalam penegakan supremasi hukum dalam hal ini mengenai izin-izin Bus PO tersebut. Para pelaku usaha yang datang dari luar wilayah Sulsel, jangan sampai beranggapan bahwa di Sulsel siapapun bebas masuk membuka usaha tanpa mengindahkan aturan yang ada.
”Pemprov Sulsel juga diminta tegas, mereka ini para pelaku usaha yang berasal dari luar wilayah Sulawesi. Jangan sampai mereka beranggapan kalo disini mereka gampang membuka usaha tanpa mengindahkan aturan yang ada, “tegas Ancu.
