SULSEL, — Diduga titipan dari mantan PJ Gubernur, Kepala Bapenda Sulsel, dr. Reza Faisal Saleh, tak bernyali untuk mencopot Kepala UPTD Samsat Pangkep, Andi Cudai, 23 Oktober 2024.
”Orangnya Mantan PJ Gub itu, dulu dia Opsys di Pangkep, sudah itu pindah ke Pinrang jadi Kasi Pelayanan, “ungkap salah seorang sumber kepada Journalist Independent. Com.
Sumber juga mengatakan bahwa pengangkatan atau promosi Andi Cudai menjadi Kepala UPTD terkesan cacat administrasi, dimana saat Cudai dilantik masih pejabat dengan golongan 3 C. Untuk diketahui bahwa jabatan Ka. UPTD itu harus diambil dari golongan Eselon IV dengan masa kerja atau pengalaman minimal 3 tahun.
”Pernah juga dimuat di media itu, pengangkatan 154 orang, Andi Cudai berada di posisi ke 49, disinyalir cacat administrasi. Pada saat dilantik sesuai SK per tanggal 5 April 2024 yang ditandatangani Dirjen Otonomi Daerah, Andi Cudai masih tergolong prematur dengan Eselon 3C, “lanjut Sumber.
Menurut Sumber, Andi Cudai belum cukup umur untuk menempati posisi Kepala UPTD. Sedangkan masih banyak SDM di Bapenda Provinsi Sulsel yang lebih layak apalagi dilihat dari pencapaian prestasi.
”Eselon 4 tapi ada rentang waktunya minimal 3 tahun, tidak lompat ji tapi belum cukup waktunya. Tapi ada Eselon 4 pangkatnya 4a, “terang Sumber.
Pengangkatan Pejabat pada jaman kepemimpinan PJ Gubernur Baktiar Baharuddin sangat menuai kontroversi dan bahkan 9 Pejabat yang dimutasi melalui kuasa hukumnya mengajukan banding.
”Sempat itu kontroversi, karena dinilai cacat administrasi, sempat ribut di media lewat PH dari 9 pejabat yang dimutasi, “tambah Sumber.
Penempatan Andi Cudai sebagai Kepala UPTD Samsat Pangkep dinilai sarat akan unsur politik, dimana pada saat Andi Cudai duduk bersamaan dengan Pemilihan Calon Bupati Pangkep dan Calon Gubernur Sulsel.
Andi Cudai yang dikonfirmasi via Whatssapp pribadinya memilih untuk “Bungkam” dan tidak menjawab pertanyaan dari media ini.
Hingga berita ini diturunkan, Kepala Bapenda Provinsi Sulsel. dr. Reza Faisal Saleh belum memberikan komentar terkait pertanyaan yang dilayangkan oleh Journalist Independent. Com.