Fenomena Pak Ogah Makassar-Maros, Tanggung Jawab Siapa ?

SULSEL, — Fenomena pertumbuhan pak ogah (palimbang-limbang) dikota besar khususnya dikota Makassar serta kabupaten Maros kian pesat, hal tersebut dapat dilihat langsung saat kita melintas dibeberapa ruas jalan, menjadi polemik terkait penanganannya, 05 Juni 2023.

“Mau dibilang bagus menguntungkan, bisa juga. Ada dua sisi mata uang, karena ada sisi positif dan negatifnya, “kata kata Wahied, salah seorang Nakes di RS Primaya kepada Journalist Independent. Com.

Jalan Veteran, jalan Urip Sumoharjo, jalan Landak, sepanjang jalan AP. Pettarani, jalan Hertasning dan sekitaran jalan Panakukang merupakan surga bagi para Pak Ogah mengais rejeki.

“Mereka lebih rajin dijalan daripada petugas om, tapi kadang ada yang bikin risih, ada yang pukul mobil dan ada yang terkesan maksa minta uang, pernah dijalan hertasning mobilku sampe di gores, “lanjutnya.

Salah seorang pak ogah yang standplas di ujung pettarani tepatnya didepan kantor Telkom-Samsat Pettarani mengaku mampu menghasilkan 100 ribu cuan setiap kali turun kejalan.

“Kadang om klo lagi bagusQ dalle’ (rejeki) bisa dapat 50 ribu sampe 100 ribu om, “jelas A.

Menurutnya tak sedikit rekan-rekannya menggunakan rejeki mereka untuk hasil positif dan tak jarang juga ada yang membelanjakannya dijalan negatif.

“Kadang dipake makan om, ditabung sedikit. Tapi ada juga temanku biasa om na pake saweran beli minuman ato beli lem, “lanjut A.

Untuk diketahui bahwa pak ogah tersebut biasanya berdiri dan standby dibeberapa ruas jalan pada saat petugas baik dari Dishub ataupun Personil lalulintas selesai mengerjakan giat Gatur pagi. Dari pagi sekitaran jam 10  hingga larut malam mereka bertukar posisi menggantikan peran aparat untuk mengatur ritme kendaraan.

“Biasa om dari jam 10 sampe jam 8 ato jam 9 malam. Kalo ada lagi petugas lari dulu sembunyi, kalo amanmi baru kembali lagi, “tambah A.

Sedangkan dikabupaten Maros, keberadaan pak ogah yang berada didepan Pos Lantas Grand Mall Maros dan simpang gudang 88 nampaknya tak terusik oleh keberadaan petugas. Malahan hal tersebut menjadi pemandangan sehari-hari oleh petugas.

“Nda pernah off disini, klo ada petugas biasanya minggir dulu, selesaipi gatur baru gantianki sama pak Polisi atur jalan, “ungkap salah seorang warga.

 



error: Jangan Asal Comot Bro!!!