Hai pembaca setia! Temukan solusi media online Anda di 
MAKASSAR – Seorang oknum dosen berinisial AS dilaporkan ke pihak berwajib setelah diduga melakukan tindakan tidak terpuji terhadap seorang kasir wanita di sebuah swalayan di Makassar, Sulawesi Selatan.
Insiden tersebut dipicu oleh ketidakterimaan pelaku saat ditegur karena menyerobot antrean pembayaran.
Korban, N (21), telah resmi melaporkan kejadian ini ke Polsek Tamalanrea. Kanit Reskrim Polsek Tamalanrea, Iptu Sangkala, mengonfirmasi bahwa laporan tersebut tengah diproses.
“Laporan sudah kami terima dan saat ini masih dalam tahap melengkapi administrasi,” jelasnya pada Sabtu (27/12/2025).
Berdasarkan bukti rekaman yang beredar, pelaku terlihat meluapkan emosi sebelum akhirnya meludahi korban. Pihak kepolisian menyatakan bahwa kasus ini mengarah pada dugaan tindak pidana penghinaan sesuai dengan pasal yang berlaku.
Diberitakan sebelumnya, Pihak Universitas Islam Makassar (UIM) akhirnya angkat bicara terkait perilaku viral salah satu oknum dosennya, Amal Said, yang terekam meludahi seorang kasir wanita berinisial N (21) di sebuah swalayan di Makassar, Sulawesi Selatan.
Rektor UIM, Prof. Muammar Bakry, mengonfirmasi bahwa Amal Said merupakan dosen dengan status Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diperbantukan untuk mengajar di kampus swasta tersebut.
“Beliau adalah dosen negeri yang diperbantukan di kampus (UIM), bukan dosen yayasan. Statusnya adalah dosen negara yang ditugaskan di swasta,” jelas Prof. Muammar, Jumat (26/12/2025).
Meski insiden tersebut terjadi di luar lingkungan kampus, Prof. Muammar memastikan pihaknya tidak tinggal diam. Ia menyatakan akan menindaklanjuti perkara ini secara serius, meski belum bisa merinci sanksi apa yang akan dijatuhkan.
“Nanti kita lihat perkembangannya, apakah akan dikembalikan ke instansi negeri asal atau ada tindakan lain,” tambahnya.
UIM dijadwalkan akan memanggil Amal Said untuk memberikan klarifikasi secara resmi pada Senin (29/12) mendatang melalui Komisi Disiplin (Komdis) UIM. Proses pemeriksaan ini akan dilakukan secara berjenjang sesuai dengan aturan akademik yang berlaku. (*)
