MAROS, — Ruas jalan Provinsi tepatnya diporos jembatan Pute, kecamatan Lau, kabupaten Maros, kembali menuai sorotan tajam masyarakat. 03 Januari 2023.
Pasalnya, belum cukup sebulan setelah pengerjaan. Kini, kondisinya kembali amburadul dengan dipenuhi lubang dan aspal keras. Sehingga para pengendara harus lebih meningkatkan kewaspadaan saat melintas, dan tak jarang ada kendaraan roda II tergelincir.
“Baru-baru ini diaspal, minggu lalu klo nda salah. Na penuh lubang lagi, semuas aspalnya terangkat, setengah mati kendaraan melintas pak. Panjang ini rusaknya pak, sampe didekat tikungan SPBU, banyakmi motor itu terselip bannya, ada juga sampai jatuh, “ungkap Irsal, salah seorang warga.
Diketahui bahwa poros Maros, tepatnya jembatan Pute merupakan satu-satunya penghubung antara kabupaten Maros menuju ke Pangkep. Dan merupakan jalan poros Provinsi, menjadi sumber kemacetan akibat menumpuknya kendaraan sebelum dan sesudah jembatan.
“Ini satu-satunya penghubung menuju ke Pangkep pak, sering sekali macet disini sampai hampir 1 kilometer. Dari arah Maros menuju Pangkep, begitu juga sebaliknya, kendaraan menumpuk karena jalan rusak, jembatan juga ikutan rusak, “lanjutnya.
Jembatan Pute tidak pernah sepi dilalui oleh kendaraan dengan muatan besar, baik pengangkut material maupu Bis Penumpang antar daerah. Jika terjadi kemacetan bisa berdampak hingga berjam-jam, sehingga para aparat Lalulintas Polres Maros pun kewalahan melakukan rekayasa lalulintas dan mengatur kendaraan.
“Nda pernah sepi kendaraan pak, begini terus. Karena mau truck besar, mau bus antar daerah pasti lewat disini. Klo macetki pak, sampe berjam-jam. Anggota saja kewalahan biasa mengatur, dan pernah sampai jam 2 subuh pengaturan, “kata Irsal.
Pemerintah Provinsi Sulsel diminta untuk lebih memperhatikan aspek kualitas dan kuantitas pengerjaan dari pekerja proyek jalan. Agar dapat digunakan sebaik mungkin dan tidak terkesan hanya menghabiskan anggaran, karena masyarakat sudah sangat sadar akan kewajiban mereka membayar pajak olehnya itu mereka juga ingin menikmatinya lewat infrastruktur.
“Kalo bisa Pemerintah lebih memperhatikan kualitas dan kuantitas pekerjaan para pekerja proyek, agar dapat digunakan sebaik mungkin. Tidak terkesan menghabiskan anggaran saja, karena kamk bayar pajak tentunya kami ingin nikmati infrastukturnya,”tutup Irsal.