MAKASSAR, — Ketahuan backgroundnya yang lahir dari kosmetik racikan, Ressty juga disinyalir mendapatkan gelar dokter kecantikan dari jalur yang tidak lazim, sebagaimana dokter lainnya. Polda Sulsel ditantang periksa keabsahan dan proses Resty mendapatkan gelar tersebut.
“Resty disinyalir lahir dari kosmetik racikan yang kemudian naik peringkat menjadi dokter dan membuka klinik kecantikan, Polda Sulsel harus segera turun tangan kemudian memeriksa legalitas dan keabsahan gelar dokter milik Resty, “jawab Ismar, saat dimintai tanggapannya, (20/06/2022).
Diketahui bahwa awal menjelmanya Resty berawal dari kosmetik illegal yang tempat usahanya itu berpindah-pindah disekitaran wilayah BTP dan sekitarnya. Menyewa Ruko kemudian mempekerjakan orang-orang khususnya perempuan dari kampung untuk mempacking dan memberikan brand ke produk racikannya.
“Ada dulu Ruko kak, Ruko baru, nda kentara dari luar itu karena tertutupQ. Didepannya Kompleks Kodam, disituQ kerja, rata-rata orang dari kampung na ambil, itu kosmetik racikanka ditaruh di tempat baru dikasih merk, “ucap Sumber, yang enggan disebutkan namanya.
Kemudian proses gelar dokter yang disandang Resty pun patut dipertanyakan, seorang yang bergelar dokter belum cukup setahun sudah berani untuk membuka klinik kecantikan. Sedangkan banyak dokter yang sudah puluhan tahun menyandang gelarnya belum berani untuk membuka klinik kecantikan dikarenakan resiko terhadap wajah/kulit pelanggan.
“Proses gelar dokter yang disandang oleh Resty patut untuk ditelusuri, dilakukan pengechekan terhadap tempat kuliah kemudian teman kuliahnya, jangan sampe ijazahnya hanya dibeli dan hadir pada saat ujian meja ataupun nanti pada saat wisud baru hadir, semua kan ada kemungkinan, banyak dokter yang sudah puluhan tahun menyandang gelar tapi belum berani membuka klinik kecantikan karena resikonya adalah wajah customer menjadi taruhan karena PH atau kelembaban kulit manusia itu berbeda-beda, “lanjut Ismar.
Seorang korban akibat kelalaian Dr. Resty, enggan untuk melaporkan hal tersebut dikarenakan faktor hubungan emosional dan lebih memilih untuk kembali ke klinik milik Resty.
“BerjerawatQ muka, hancurQ. Nda enak karena baku bae’Q, cukupmi nda kembali kesana, “papar Sumber.
Olehnya itu jajaran Polda Sulsel, khususnya Ditkrimsus Polda Sulsel ditantang untuk memeriksa Dr. Resty terkait bahan baku klinik dan juga gelar dokter yang disandangnya.
“Polda Sulsel dalam hal ini Ditkrimsus ditantang untuk memanggil dan memeriksa Resty terkait bahan baku yang digunakan pada produknya, kemudian memeriksa gelar yang disandangnya, “tutup Ismar.
Hingga berita ini diturunkan Resty lebih memilih memblokir kontak Whatssappnya saat dikonfirmasi oleh media ini.