BONE, — Perhelatan demokrasi pada tingkat desa tidak akan lama lagi berlangsung, semua elemen masyarakat turut bersuka cita dalam menyambut pesta demokrasi tersebut
Berbagai macam ekspersi pengungkapan rasa suka cita kini mulai terlihat dari berbagai ragam. Mulai dari diskusi warung kopi yang memakan waktu berjam-jam, diskusi dekker, sampai pada perang tagar di social media.
Ketebukaan media elektronik dan kebebasan berpendapat membawa masyakarat mampu mengungkapkan berbagai macam argumen dan analisisnya.
Tidak terlepas dari perbincangan seputar calon kepala desa yang menjadi andalan, paparan visi misi calon sampai pada urusan rumah tangga calon yang menjadi lawan yang tidak terlepas dari analisis masyarakat, terlebih lagi apabila ada calon kepala yang mampu mendobrak demokrasi gaya lama
Beberapa desa yang akan melaksanakan pilkades sudah mulai berbenah, Foto calon kepala desa mulai terpampanng lebar di beberapa sudut jalan desa, tak terkcecuali saling dukung mendukung di media social sudah berlangsung jauh sebelum penentuan calon kepala desa.
Hal ini menandakan bahwa gairah dalam keturutsertaan dalam pesta demokrasi tingkat desa menampakkan semangat keterbukaan.
Pemuda Maju Dalam Kontestasi Pemilihan Kepala Desa. Majunya sebuah desa dapat dilnilai dari seberapa baik perencanaan dan realisasi yang berdampak bagi masyarakat
Desa dengan kultur kearifan budaya lokal, tentunya membutuhkan semangat kebaharuan dalam hal ini pemuda, Sentuhan pemuda tidak dapat disangkal akan mampu membawa desa dengan baik pada kemajuan, kemandirian dan kebersamaan
Pemuda sebagai harapan bangsa yang ikut serta dalam kontestasi pemilihan kepala desa memang bukanlah sesuatu hal yang baru, angin segar bagi demokrasi masyarakat desa apabila pemudanya turut serta langsung dalam pertarungan pemilihan calon kepala desa. Ide yang cemerlang, semangat yang tinggi, serta daya juang yang terus menyala tentunya harus dibarengi dengan visi dan misi yang baik.
Peran pemuda dalam pembangunan di desa sangat dibutuhkan sebagai inisiator kemajuan yang tidak bisa terlepas dari dunia global-teknologi. Tentunya dengan semakin banyaknya pemuda yang bersiap mewakafkan diri untuk mengabdi pada masyarakat desa, sebuah pertanda bahwa pemuda masih belum antipati pada demokrasi. Pemuda bergerak, maka desa akan maju. Pemuda berdiam diri, kemajuan desa akan mengalami perlambatan.
“Tak ada yang mustahil jika arah gerak pemuda menunjukkan kemurnian idealismenya dalam membuat perubahan terkhusus di desa. Sebagai pemuda yang siap mengabdikan diri untuk desa, maka segala tantangan siap disongsong dengan harapan dan penyelesaian masalah secara musyawarah, “tutur Arfan saat di konfirmasi via Whatsapp, (07/11/2021).
Semangat kebersamaan harus sejalan dengan gairah perubahan agar mampu mengikuti arah gerak peradaban.
Sebagai pemuda, Muh. Arfan, siap bertarung dalam kontestasi pemilihan kepala desa di Desa Mico, Kecamatan Palakka, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan.
“Dengan niat tulus berbenah, mohon doa restu. Paddioloiwi nia madeceng nasilolongeng maddupa deceng riakkattaie, “tutupnya.