SULSEL, — Maraknya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang bandel di Sulsel, sehingga mengakibatkan beberapa kejadian yang bahkan menelan korban.
Baru saja, masyarakat Sulsel dihebohkan kasus meledaknya SPBU Tonasa (06/08/2021), dan menelan korban anak berusia 8 tahun dan 15 tahun akibat luka bakar dan terpanggang didalam mobil yang telah dimodifikasi.
Menurut pengakuan beberapa warga, sang pemilik kendaraan bahkan mengisi langsung BBM ke tangki mobilnya. Dimana seharusnya, pegawai SPBU yang harus melakukan pengisian.
“Dia ji yang isi langsung tangkinya pak, baru itu anak (15 tahun) ada didalam mobil, “kata salah seorang warga yang ada di TKP (06/08/2021).
Sementara itu, kasus kecelakaan lalulintas (Lakalantas) di SPBU. Tanete yang mengakibatkan H. Muh. Rusdi, hangus terbakar (27/08/2021). Dimana menurut Megawati (Petugas SPBU) korban baru saja mengisi BBM jenis Pertalite menggunakan Jerigen sebanyak 5 Liter.
“Baru sudah isi Pertalite itu bapak, keluar dari sini ada motor kencang tiba-tiba dari sana, “kata Megawati.
Di Maros, 3 rumah hangus terbakar akibat mobil yany telah dimodifikasi untuk penampungan BBM, hangus terbakar. Tak ada korban jiwa akan tetapi kerugian materil ditaksir puluhan juta rupiah, dikabupaten Sidrap 1 unit mobip suzuki Carry yang telah dimodifikasi juga hangus terbakar.
Dibeberapa daerah seperti Maros, Pangkep, Sidrap, Pinrang, Takalar dan Gowa diduga marak akan SPBU yang bandel. Dimana kewajiban daripada SPBU sudah jelas yakni petugas SPBU diharuskan untuk menyampaikan pemilik kendaraan untuk tidak menyalakan mesin, tidak menggunakan handphone, tidak merokok dan tidak mengisi terlalu penuh.
Pertamina dinilai telah lemah dalam pengawasan kepada SPBU yang ada di Sulsel. Sementara itu, Humas Pertamina. La Ode yang dikonfirmasi sejak 2 hari yang lalu hingga berita ini diturunkan tidak memberi tanggapan.