SULSE, — Jajaran Polda Sulsel bersama Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri, berhasil membongkar sindikat terduga teroris dan berhasil menembak mati 2 Terduga Tersangka, sementara 18 orang lainnya diamankan dari 5 daerah berbeda, (06/01/2021) sekira pukul 06.00 Wita.
Melalui konferensi Pers di Aula Mappaodang, Mapolda Sulsel. Kapolda Sulsel. Irjen. Pol. Merdisyam, bersama Analis Kebijakan bidang intelijen Densus 88 Anti teror Mabes. Polri, Brigjen. Pol. Ibnu Suhendra, Kabid. Humas Polda Sulsel. Kombes. Pol. E. Sulpan S. Ik. Menerangkan bahwa Kedua Terduga Tersangka pada saat diamankan mencoba melakukan perlawanan hingga diambil langkah representatif dengan penembakan terukur dan mengakibatkan Keduanya tewas di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
“Pengintaian dilakukan sejak 2015, terduga tersangka sering berpindah-pindah tempat, pada saat kejadian di TKP, Kedua terduga tersangka berinisial MR dan SA mencoba melakukan perlawanan dengan Senjata Tajam (Sajam) dan Senapan Angin jenis PCP, sehingga diambil langkah-langkah representatif dan terukur, mengakibatkan Kedua terduga tersangka meninggal dunia di TKP, sementara seorang terduga tersangka berinisial IN masih dalam penanganan medis, “kata Kombes. Pol. E. Sulpan S. Ik.
Berhasil diamankan di TKP Villa Mutiara 10 terduga tersangka, kabupaten Gowa 9 orang terduga tersangka, sementara 1 orang lainnya diamankan di Enrekang.
“Hasil pengembangan dari Gowa sekira pukul. 04.00 Wita, berhasil diamankan 9 terduga tersangka, kemudian dilanjutkan ke Villa Mutiara Biru berhasil diamankan 10 orang terduga tersangka termasuk MR, SA dan IN, dan 1 orang lainnya diamankan dikabupaten Enrekang, “lanjut Kombes. Pol. E. Sulpan S. Ik.
Terduga tersangka merupakan jaringan JAD bersama jamaah lainnya, dan diduga kuat basis daripada Ustad Basri (MD. Terduga tersangka teror). Telah melakukan 7 keterlibatan termasuk keterlibatan Ponpes ARIDHO.
“Dimana terduga tersangka merupakan jaringan JAD bersama dengan ratusan jamaah lainnya menyatakan baiat kepada khilafah atau ISIS pada tahun 2015 di Pondok Pesantren ARIDHO pimpinan Ustad Basri (terduga tersangka teror). Pernah berniat bergabung bersama ISIS namun sempat digagalkan di Bandara Soeta, terlibat pengiriman dana terduga tersangka bom bunuh diri di Gereja Katedral Fhilipina, TKP Villa Mutiara dijadikan tempat kajian-kajian dan tempat latihan menembak, terakhir bom bunuh diri HULU 2019 Fhilipina, “tutup Kombes. Pol. E. Sulpan S. Ik.
Bersama terduga tersangka berhasil diamankan, ratusan Senjata Tajam (Sajam), Senapan Angin jenis PCP, Ratusan anak panah bersama busur, buku-buku kajian islam, rompi, pakaian orang dewasa dan pakaian anak-anak.