Jakarta- “Cintai produk-produk rakyat dan bangsa sendiri. Ayo Belanja – Jual Beli di Warung-Toko Tetangga Sendiri. Cintai dan bangga pada tanah air sendiri”
Dalam waktu dekat hadir Warung/Toko Gumregah Nusantara (GN) untuk membangkitan ekonomi rakyat terhilir yang ada di rumah penduduk diseluruh tanah air. Dikelola secara profesional, base on business and economy, serta berbasis kebersamaan, kesahajaan, ketepercayaan (trust-worthy), jaringan (network), dan base time strategy and management dibawah pengelolaan Badan Usaha Ekonomi GBN (Gumregah Bakti Nusantara).
Setiap radius 5 km ada satu Titik Pelayanan Gumregah Nusantara (TP-GN), sediakan barang kebutuhan hidup layak dijual untuk melayani 75 Warung/Toko GN. Agent of solution untuk pemasaran dan penjualan produk hasil ekonomi rakyat, baik disektor pertanian, nelayan, home industri, pengrajin dan lainnya. Tumbuhkan kembali dan pelestarian tradisi luhur nenek moyang bangsa kita. “Ayo Belanja, Jual Beli Barang Di Warung – Di Toko Tetangga Sendiri, tegas Presiden Gumregah Nusantara, dr. Ali Mahsun Atmo, M. Biomed di Jakarta, Kamis, (7/5/2020).
Setiap pemilik warung/toko GN dibekali pendidikan dan pelatihan tata kelola yang baik dan benar, baik pelayanan maupun menejemen keuangan. Mendapatkan akses permodalan dengan mudah dan bunga terjangkau. Bahkan ada bedah warung/toko GN. Melalui gerakan dari, oleh dan untuk rakyat, dalam tempo secepat-cepatnya kekuatan ekonomi terhilir yang ada dirumah penduduk diseluruh Indonesia bangkit jadi kekuatan ekonomi yang sangat besar. Rakyat terlibat langsung dan aktif dalam menggerakkan roda ekonomi.
Rakyat punya kesempatan miliki saham dan mendapatkan deviden. Sebuah penjelmaan revolusi ekonomi rakyat nusantara, hidup rakyat sejahtera secara berkeadilan, imbuh Ali Mahsun Atmo dokter ahli kekebalan tubuh yang tinggalkan profesi dampingi ekonomi rakyat kecil sejak 2011.
Segenap sumber daya, potensi dan jaringan, baik domestik maupun global dirajut dalam sebuah kemitraan tripartit multipatnership dengan kedepankan nilai-nilai kemanusian dan keunggulan / kearifan lokal. Keringat rakyat tidak boleh diperas secara sepihak namun harus pada koridor sinergi mutualisme dan pendampingan secara manusiawi. Produk-produk ekonomi rakyat tidak boleh digerus, tidak boleh tergantikan produk bangsa asing.
Keunggulan dan kearifan lokal harus jadi garda terdepan dalam menggerakkan roda ekonomi. Keberadaan warung/toko GN yang terkelola dengan baik dan benar merupakan jawaban kebangkitan ekonomi rakyat ditengah resesi ekonomi dunia dan nasional.
“Penjelmaan kekuatan dari jejaring laba-laba ekonomi rakyat diseluruh tanah air dari hulu hingga hilir ditengah ancaman krisis ekonomi yang lebih buruk dibanding 1997/1998 dampak wabah corona. Bahkan dapat lebih buruk dari krisis ekonomi 1965, “pungkas Ali Mahsun Atmo, Cah Ndeso Asli Lor Kali Brantas Pelosok Kampung Betro Kemlagi Mojokerto Jatim.
Musmulyadi