Dengan Spanduk ‘Gubernur Sulsel NA Lebih Kejam Dari Covid 19’ Mahasiswa Bulukumba Tuntut Janji Nurdin Abdullah

MAKASSAR, — Puluhan Mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa didepan kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan di Jalan Urip Sumoharjo, Kota Makassar, Senin (27/07/2020).

Aksi Mahasiswa dilakukan untuk meminta kepada tim gugus dan Gubernur Sulsel memberi izin kepada Andi Baso Ryadi Mappasulle untuk memindahkan makam istrinya dari pemakaman khusus corona di Macanda Kabupaten Gowa, lantaran Almarhum divonis negatif mengidap virus asal Wuhan china tersebut.

“Polemik yang menimpa keluarga beliau telah berlangsung lama yaitu meminta kepada Ketua Tim Gugus Tugas (Gubernur Sul-Sel) untuk proses pemindahan jenazah almarhumah istri dari Andi Baso Ryadi Mappasulle yang dimana awalnya diberi status PDP yang akhirnya setelah dilakukan Swab test dinyatakan negatif Covid-19,” kata Jendral lapangan aksi,  Dody Bakaru dalam orasinya.

 

Aksi mahasiswa dilakukan dengan membentangkan spanduk yang bertuliskan “Gubernur Sulsel NA, Lebih Kejam Dari Covid-19” bunyi tulisan pada spanduk yang dibentangkan para mahasiswa yang juga berasal dari Kerukunan Keluarga Mahasiswa Bulukumba, Menagih Janji Gubernur NA.”

Dari pantauan, Peserta aksi tampak berorasi secara bergantian dengan menggunakan Sound System, membagikan selebaran pernyataan sikap kepada para pengguna jalan yang melintas di lokasi aksi. Serta membentangkan Spanduk bertuliskan Kritikan-kritikan kepada Gubernur Prov. Sulsel dan Tim Gugus Tugas Covid-19.

Irman Nur selaku Ketua PB-KKMB, meminta kepada Gubernur Sulsel untuk menepati janjinya kepada keluarga Almarhum.

“Kami meminta kepada Gubernur Sulawesi Selatan agar segera merealisasikan pemindahan kuburan almarhumah dari Macanda Kabupaten Gowa. Meminta kepada Gubernur Sulawesi Selatan untuk minta maaf kepada masyarakat Bulukumba, serta memperbaiki system penangan Covid-19,”kata Irman

 

Aksi mahasiswa menuntut janji Gubernur SUlsel Nurdin Abdullah dilakukan untuk  mencari keadilan bagi keluarga Kakanda kita Andi Baso Ryadi Mappasulle. Dimana polemik yang menimpa keluarga beliau telah berlangsung lama yaitu meminta kepada Ketua Tim Gugus Tugas (Gubernur Sul-Sel) untuk proses pemindahan jenazah almarhumah  yang dimana awalnya diberi status PDP yang akhirnya setelah dilakukan swab test dinyatakan negatif covid-19.

Dari pihak Gubernur Sulsel sendiri belum memberi titik kejelasan untuk para pendemo. Maka dari itu, massa aksi akan berjanji menggelar Konsolidasi akbar dan menurunkan seluruh komponen Masyarakat yang ada di Kabupaten Bulukumba, Mahasiswa, LSM dan 10 Pengacara yang telah mendampingi keluarga Almarhumah (***)