Jadi Kawasan Hiburan Terbesar di Timur Indonesia Planet Cinema Berkonsep Entertainment

BONE, – Kehadiran Planet Cinema di Kabupaten Bone akan menjadi kawasan hiburan terpadu terbesar di wilayah timur Indonesia. www.journalistindependent.com

CEO PT Planet Sinema Indonesia, Herrieck Mulya Yang Dinata mengatakan konsep entertainment terpadu yang hadir di Kabupaten Bone ini siap menjadi percontohan nasional.

“Konsep yang dikemas seperti model planet ala star wars ini. Interiornya bagaikan sebuah meteor yang jatuh dari langit. Ini konsep yang mungkin pertama di Indonesia timur,” ucap Herrieck di sela-sela Press Confrence yang digelar di Jalan Dr Wahidin Sudiro Husodo Watampone, Kamis, (6/2/2020). journalistindependent.com

Planet Sinema Indonesia hadir dengan nama Planet Cinema yang memiliki fasilitas bioskop, concession atau cafe bioskop, tempat kuliner indoor dan outdoor, tempat bermain atau playground, retail plaza dan atrium Venue. “Atrium Venue ini bisa dimanfaatka warga untuk penyelenggaraan berbagai event termasuk atraksi – atraksi budaya lokal,” kata dia.

Herrieck yang juga alumni Fakultas Ilmu Komputer Universitas Pelita Harapan Karawaci ini mengaku konsep ini menggunakan teknologi bioskop Barco Laser Proyektor mampu menghasilkan kualitas gambar yang lebih tajam dan lebih hidup dan Dolby Digital Surround versi 7.1.

“Kualitas Dolby Surround ini menggunakan teknologi terbaru yang kita sebut Dolby Atmos. Teknologi virtual reality suara akan memberikan experience tersediri bagi penonton disini,” ujarnya.

Sementara itu Director PT Planet Sinema Indonesia Steven Ciunardy, menjelaskan bahwa konsep Planet Cinema dibangun menggunakan penerapan Green Building. “Kita berharap ini sebagai contoh arsitektur bagi pembangunan – pembangunan proyek di Bone yang ramah lingkungan,” ucapnya.

Selain konsep pembangunan bioskop green building ini, dia juga mengaku keberadaan kawasan hiburan terpadu ini bisa menyerap lapangan pekerjaan yang besar di Bone. Tambanya

“Ini bisa memberikan nilai tambah bagi masyarakat Bone. Apalagi kawasan hiburan ini bisa menarik minat investor masuk ke Bone. Jelas penyerapan lapangan kerja akan jauh lebih besar lagi,” ujarnya.

Lebih jauh hal senada disampaikan  CorporateSecretary Liani Kawati
yang menjelaskan kawasan kuliner
di Planet Cinema juga menawarkan
tenant- tenant kuliner atau Food
Stall yang terdiri dari dua bagian
area yakni indoor dan Outdoor.

“Kuliner area ini mengkombinasikan
tempat makanan dan tempat relaksasi serta pertemuan yang rencananya akan menampilkan fasilitas hiburan musik setiap harinya,” ujarnya.

Dia menambahkan kegiatan Soft Launching Planet Cinema akan dibuka secara resmi oleh Bupati Bone A Fahsar M Padjalangi pada Jumat, 7 Fabruari 2020. “Rencana Soft Launching hari Sabtu atau Minggu kami percepat di Hari Jumat. Ini info langsung dari protocol daerah,” ucapnya.

Sekilas Planet Cinema Bone Gedung bioskop Planet Cinema Bone ini dirancang dengan pendekatan eko-interior, desain interior yang akan direncanakan mewujudkan cipta ruang sehat, ramah lingkungan, beradab, dan berbudaya melalui pemilihan bahan bangunan (pembentuk dan pelengkap ruang), penentuan sistem pencahayaan, dan penentuan sistem
penghawaan.

Faktor pemilihan bahan, sistem pencahayaan dan sistem penghawaan inilah yang paling banyak berpengaruh secara fisik pada manusia pengguna ruang dan lingkungan sekitar, meskipun juga ada faktor-faktor lain yang saling berdampak tetapi tidak dapat teramati secara langsung.

Dari objek Planet Cinema akan dinalisa penerapan aspek eko-interior apa saja yang dapat dirancang dalam desain interior bioskop. Hasil dari objek perancangan desain interior pada Planet Cinema diharapkan akan mengintegrasikan tiga gagasan EkoInterior, yaitu Manusia, Ruang dan Lingkungan.

Mengintegrasikan penerapan eko-interior pada perancangan planet cinema berarti manusia dapat berinteraksi dengan ruangan dimana manusia memiliki tujuan untuk mendapatkan kenyamanan yang maksimal.

Eko-Interior pada desain interor bangunan merupakan salah satu langkah bagi masyarakat untuk ikut serta terhadap kepedulian lingkungannya. Hasil yang diharapkan adalah menciptakan sebuah bioskop yang sehat dan ramah lingkungan dengan mengaplikasikan ekointerior pada organisasi ruang, pemilihan material, sistem pencahayaan, sistem penghawaan, sanitasi air, polusi dalam ruang dan emisi elektromagnetik pada bangunan baik dalam interior maupun ekterior
bangunan. (*)